Jam

Kalender



ShoutMix chat widget


Rabu, Desember 22, 2010

Kim Jeffrey Kurniawan resmi jadi WNI

>Kim Jeffrey Kurniawan akhirnya diumumkan telah resmi menjadi warga negara Indonesia. Kim pun menjadi program naturalisasi pertama dari PSSI.

Hal itu disampaikan langsung oleh Nurdin dalam pertemuan dengan wartawan yang juga dihadiri langsung oleh Kim di Kantor PSSI, Senayan, Senin (20/12/2010) sore WIB. Kim sendiri resmi jadi WNI pada tanggal 6 Desember lalu.

Sebelumnya Kim berkewarganegaraan Jerman, negara asal Ibunya. Ia otomatis menjadi warga negara Jerman karena saat berumur 18 tahun ia tak memilih untuk menjadi WN Jerman atau Indonesia.

"Kim Jeffrey Kurniawan resmi jadi WNI sejak 6 Desember lalu. Untuk informasi saja Kim adalah program naturalisasi pertama PSSI karena sejak awal PSSI-lah yang menawarkan naturalisasi kepada Kim demi kepentingan bangsa dan negara. Walaupun Kim belum lima tahun tinggal di sini," tegas Nurdin.

Sebelumnya masyarakat Indonesia mengetahui jika Cristian Gonzales adalah pemain naturalisasi pertama di timnas Indonesia. Namun Nurdin menjelaskan jika bukan PSSI yang meminta Gonzales untuk jadi warga negara Indonesia, melainkan itu adalah keinginan pemain sendiri yang sudah tinggal di Indonesia sejak 2003. PSSI dalam hal ini hanya membantu proses Gonzales ke Departemen Hukum dan HAM.

"Gonzales (jadi WNI) adalah keinginan dia sendiri karena dia sudah cinta dengan Indonesia, beristrikan orang Indonesia dan punya anak di sini. Dua tahun lalu dia dan Iwan Budianto (eks Manajer Persik Kediri) datang ke rumah saya untuk minta dibantu supaya bisa jadi WNI," jelas Nurdin.

Lain pula dengan Irfan Bachdim yang memang sejak berumur 18 tahun, sudah memilih menjadi WNI meskipun ada darah Belanda mengalir dalam tubuhnya. Maka Irfan bisa dibilang adalah pemain keturunan dan bahkan sempat ikut seleksi timnas Asian Games 2006 di bawah asuhan Bambang Nurdiansyah yang sedang melakukan TC di Belanda, namun dicoret karena cedera. 


Read More...
separador

Kamis, Desember 09, 2010

Irfan Bachdim bukanlah pemain Naturalisasi.


Saat ini, para penggemar bola terutama Tim Nasional Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan Irfan Bachdim. Striker Timnas kelahiran Amsterdam, Belanda, 11 Agustus 1988 yang tampil gemilang pada AFF Suzuki Cup 2010.
Jika ditanya apakah anda tahu soal irfan bachdim,pasti akan menjawab tahu. Tetapi, yamg prlu dipertanyakan adalah, apakah Irfan bisa disebut pemain Naturalisasi? banyak komentator yang sok sok menganalisa pertandingan melebihi pelatih yang sering menyebutkan 2 pemain naturalisasi, Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim tampil sangat impresif. Jika Cristian Gonzales pantas disebut pemain Naturalisasi, tapi jika Irfan disebut pemain naturalisasi, kelihatannya tidak begitu tepat.

Pada diri Irfan Bachdim, mengalir darah indonesia dan dia sudah memilih memegang pasport Indonesia saat usianya 17 tahun. dan Ayah irfan , Nouval bachdim adalah Arek Malang asli yang pernah memperkuat Persema Malang pada era 80-an, yang sekarang menjadi tim yang diperkuat Irfan Bachdim. Kebetulan saja, irfan memilih tinggal di belanda sebelum memulai karir di Indonesia. hal itu menyebabkan, Irfan tidak pantas disebut dengan julukan pemain Naturalisasi. dia lebih pantas disebut dengan Pemain Keturunan.. dibanding pemain naturalisasi....

...

Profil Irfan Bachdim


Nama lengkap      : Irfan Haarys Bachdim
TTL                     : Amsterdam, 11 agustus 1988
Orangtua              : Nouval Bachdim (Ayah), Hester van Djik (Ibu)
Klub saat ini         : Persema malang
Posisi                   : Gelandang, Striker
no                        : 10
Tinggi/Berat         : 178cm/62kg
Hobby                 : mendengarkan musik, jalan - jalan


Klub Junior :
1999 - 2001 Ajax Amsterdam
2002 SV Argon
2003-2007 FC Utrecht

Klub Senior :
2008 - 2009 FC Utrecht
2009 HFC Haarlem
2010 Persema Malang

Tim Nasional
2010 Indonesia
Read More...
separador

Jumat, Desember 03, 2010

Apakah Mukjizat itu Ada?

 MUKJIZAT ALLAH MENCENGANGKAN PARA ILMUWAN BARAT: TUMBUHAN PUN BERTASBIH MEMUJI ALLAH




Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama [i]Oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan Muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu!”
Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan Muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“… Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44)
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar.
Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut berbicara.
Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah.
Allahu Akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam!

Sumber : Majalah Qiblati vol 01 / no 11 / Tahun 2006 / 1427 H / hal 40 – 4
Read More...
separador

Statistik Blog

Followers

BANNER


Masukkan Code ini K1-YD1YA8-F
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Iklan